Rahasia di Balik Turunnya Harga: Resale Sepatu Kets Menurun?

infosepatu – Di dunia sneakerhead, pertanyaan yang kini kerap terdengar adalah: “Apakah resale sepatu kets menurun?” Fenomena ini tidak hanya memengaruhi para kolektor, tapi juga para penjual dan investor sepatu yang menjadikan sneakers sebagai aset bernilai tinggi. Tapi apa sebenarnya yang terjadi di balik penurunan harga resale ini?
Tren Resale Sneakers: Dulu vs Sekarang
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar resale sneakers mengalami booming luar biasa. Sepatu edisi terbatas seperti Air Jordan, Yeezy, atau Nike SB Dunk bisa dijual kembali dengan harga berlipat. Namun, tren ini mulai melambat. Jika dulu sepatu bisa laku dalam hitungan menit, kini banyak sneakers yang justru menumpuk tak laku terjual.
Overproduksi Membunuh Eksklusivitas
Salah satu alasan utama penurunan harga resale adalah overproduksi. Brand besar seperti Nike dan Adidas mulai memproduksi ulang model lama dalam jumlah besar. Ketika eksklusivitas hilang, nilai kolektibilitas juga ikut turun.
Kejenuhan Pasar dan Penurunan Minat
Banyak pembeli mulai merasa jenuh dengan perilaku “ikut-ikutan”. Dulu, membeli sneakers menjadi gaya hidup keren, tapi sekarang banyak orang hanya membeli untuk dijual kembali. Hal ini membuat pasar jenuh dan harga resale otomatis mengalami penurunan signifikan.
Munculnya Alternatif Brand Baru
Brand lokal dan emerging brands seperti New Balance, Salomon, hingga On Running mulai mencuri perhatian. Para pembeli mulai melirik sesuatu yang berbeda dari mainstream. Akibatnya, permintaan terhadap sneakers klasik dari brand besar jadi melemah.
Pengaruh Inflasi dan Ekonomi Global
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, orang mulai lebih berhati-hati dalam belanja. Resale sepatu kets menurun karena banyak orang mengalihkan fokus ke kebutuhan utama. Sepatu jadi bukan lagi prioritas belanja, apalagi jika hanya untuk koleksi atau spekulasi harga.
Peran Media Sosial yang Berubah
Media sosial seperti Instagram dan TikTok awalnya memicu hype sepatu tertentu. Namun kini, algoritma berubah. Fokus konten tak lagi sekadar unboxing sepatu hype, tapi ke hal-hal yang lebih authentic. Ini turut menurunkan antusiasme pembeli terhadap sepatu edisi terbatas.
Banjirnya Reseller Baru Tanpa Pengalaman
Ledakan reseller baru yang hanya ikut tren tanpa pemahaman mendalam tentang pasar sneakers juga menjadi masalah. Mereka sering menjual dengan harga rendah agar cepat laku, dan ini menciptakan harga pasar yang tidak stabil.
Pasar Sekunder Tak Lagi Menguntungkan
Platform jual beli sekunder seperti StockX atau GOAT sempat jadi ladang uang. Namun sekarang, potongan biaya dari platform ditambah harga pasar yang rendah, membuat margin keuntungan makin tipis. Banyak reseller memilih mundur.
Kolektor Mulai Selektif
Para kolektor sejati kini lebih selektif. Mereka tak lagi membeli semua sepatu rilisan baru, tapi hanya memilih yang benar-benar punya nilai sejarah, cerita, dan keunikan. Ini membuat banyak sneakers umum kehilangan peminat.
Apa Masa Depan Resale Sepatu Kets?
Bukan berarti resale sepatu kets menurun selamanya. Pasar ini sangat dinamis. Ketika brand kembali fokus pada kualitas dan storytelling, dan jumlah produksi dibatasi, pasar bisa kembali bangkit. Namun untuk saat ini, tren menunjukkan arah penurunan yang cukup nyata.
Tips Jika Tetap Ingin Cuan dari Sneakers
- Fokus pada rilisan super langka
Jangan beli sembarang rilisan. Cek info limited release, kolaborasi spesial, atau siluet klasik. - Kenali tren pasar lebih awal
Pantau berita mode, influencer, dan rilisan mendatang. Siapa cepat, dia dapat. - Jangan hanya bergantung pada satu brand
Variasikan koleksi kamu dengan brand yang sedang naik daun. - Perhatikan kondisi dan ukuran sepatu
Sepatu dengan ukuran populer (US 8–10) dan kondisi deadstock lebih mudah dijual kembali.
Haruskah Khawatir Jika Resale Sepatu Kets Menurun?
Bagi kamu yang mengandalkan resale sebagai sumber pendapatan, memang saat ini adalah masa sulit. Namun, seperti siklus tren lainnya, akan ada masanya pasar ini kembali stabil—bahkan mungkin lebih eksklusif dari sebelumnya. Yang pasti, pahami arah tren dan bijak dalam membeli. Pasar mungkin lesu, tapi bukan berarti mati.
Dan dengan begitu, kita bisa menjawab dengan lebih jujur: Ya, resale sepatu kets menurun, tapi bukan tanpa alasan, dan bukan berarti tak ada harapan.